Hingga November 2013, tiga
maskapai dalam dan luar negeri menambah
jumlah penerbangan. Kini total terdapat 128 penerbangan di Bandara Adisutjipto.
Tiga maskapai yang menambah rute baru dari Jogja adalah Sky Aviation, Tiger
Mandala dan Tiger Air Mandala.
Asisten Manajer Data dan Informasi PT. Angkasa
Pura I Faisal Indra Kusuma bilang, meski jumlah penerbangan ditambah namun
tidak ada antrean pendaratan, kecuali terjadi cuaca buruk atau masalah di
bandara Cengkareng.(8/11/2013)
Melimpahnya potensi perikanan di
Yogyakarta membuat pengrajin kulit ikan pari Vokta Very Vaisal tertarik
mengembangkan kerajinan kulit ikan pari dengan membuat produk fesyen seperti
tas, dompet, sepatu dan aksesori yang bernilai tinggi.
Selain ikan pari, ikan
togek berkulit seperti ayam dan ikan buntal bertekstur kulit berduri lembut
juga diolah.
Setiap 2 minggu sekali sebanyak 200 lembar kulit ikan dibeli dari
nelayan. Kini kerajinan ikan pari mampu meraup omzet hingga Rp10 juta perbulan(08/11/2013)
Uang elektronik atau e-money
dinilai lebih praktis digunakan, apalagi bagi mahasiswa.
Asisten Direktur
Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY Djoko Raharto bilang, minimnya penggunaan
disebabkan masih minimnya sejumlah infrastruktur yang mendukung layanan uang
elektronik khususnya di wilayah kampus.
Padahal dengan menurunkan peredaran
uang kartal, maka biaya cetak uang kartal
yang mahal dapat dihemat.
Sosialisasi penggunaan e-money akan dilakukan di kampus-kampus agar kaum
intelektual ini mulai merubah budaya menggunakan uang tunai sebagai alat
pembayaran yang telah melekat.(8/11/2013)
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta bersama mahasiswa Singapore Polytechnic membantu pengrajin tempurung
di desa Santan, Guwosari Pajangan Bantul mengolah limbah menjadi barang
bernilai jual, seperti obat nyamuk, dupa dan briket.
Pengrajin tempurung
Chumplung Adji, Nur Taufiq bilang, persoalan limbah sudah lama dirasakan yaitu debu
saat menghaluskan kelapa cukup mengganggu kesehatan. Tetapi kini dengan
teknologi yang dikembangkan debu justru dapat diolah dan menghasilkan,
Diharapkan nantinya teknologi tepat guna dapat dikembangkan secara masal. Dan
Bantul sendiri bisa menjadi desa wisata
tempurung kelapa.(8/11/2013)
Sebagai tujuan wisata kedua
setelah Bali, Jogja perlu menambah perbendaharaan obyek wisata seperti lokasi
wisata sejarah, budaya maupun seni.
Salah satu General Manajer Hotel Berbintang
di Jogja, A Retnowati bilang, pengembangan pariwisata di DIY cukup positif
nampak pada pengelolaan tempat wisata berbasis budaya maupun leisure yang
semakin professional.
Saat ini pariwisata Jogja masih berpusat di Malioboro dan
Candi Prambanan. Sementara lokasi lain seperti Monumen Jogja Kembali masih bisa
dikembangkan bahkan dijadikan salah satu ikon Jogja selain Taman Sari.(8/11/2013)