Pengrajin tas batik
asal Kulon Progo, Suminto mengeluh bahan baku tas semakin mahal. Bahan baku
tekstil seperti kain, benang melonjak tinggi, akibatnya ongkos produksi juga
semakin tinggi.
Pengrajin terpaksa menjual produk dengan harga mahal. Padahal
selain memenuhi pesanan dari pedagang asongan yang memasarkan kembali tas batik
disejumlah tempat wisata seperti Candi Borobudur, pesanana juga berasal dari
pedagang besar yang membawa tas batik ekspor ke Malaysia.
Terdapat 95 model tas
batik diantaranya tas jinjing, tas ransel, hingga tas laptop. Harga tas batik
cukup variatif berkisar Rp 8.500 sampai Rp 50.000,- tergantung modelnya. Dalam
sebulan setidaknya 200 tas atau 10 kodi habis terjual. (17/9/2013)
0 Comments