pan: Sistem Pemilu Suara Terbanyak, Picu Money Politics
By poetry - 11.33
Pemilihan Umum Legislatif dengan
sistem proporsional terbuka atau suara terbanyak cenderung menjadi 'ajang
demokrasi dengan model perdagangan bebas'. Sistem ini membuat caleg
menjadi pembeli suara rakyat tanpa mempedulikan ideologi partai maupun modal
sosial. Ketua Panitia Pemilu DIY 1999 sekaligus mantan Pimpinan DPRD DIY, Nur
Achmad Affandi dalam Diskusi Lintas Tokoh bertema 'Rethinking Sistem Pemilu di
Indonesia' bilang, caleg terpenting dapat kendaraan untuk nyalon, tidak
peduli nomor urut. Selain itu partai politik sendiri lebih banyak mencari
caleg-caleg instan bukan kader dengan bermodal popularitas dan uang membeli suara. Hasil diskusi ini diwujudkan dalam bentuk Policy Papper. (21/4/2014)
0 Comments