pan: 'Nginang,' Budaya Lokal Semakin Terlupakan

By poetry - 10.51

Puluhan penjual kinang atau sirih banyak terlihat dan menjadi ciri khas di halaman Masjid Agung Kauman yang menjadi tempat penabuhan gamelan Sekaten. Pedagang kinang Cipto bilang jumlah pembeli kinang yang datang ke Sekaten jauh berkurang dibanding 10-20 tahun yang lalu. Nenek yang telah berjualan kinang dan endog abang di Sekaten selama 50 tahun lebih ini menyebutkan pembeli kinang saat ini bisa dihitung dengan jari.Kebanyakan yang beli adalah orang tua, padahal kinang sendiri dapat membuat gigi sehat dan kuat. (13/1/2014)


  • Share:

You Might Also Like

0 Comments