Kepala Bidang Pertambangan Umum
Disperindag ESDM Kulonprogo Mustafa Ali bilang dari segi nilai tambang yang
dihasilkan batuan andesit memiliki potensi yang besar dalam menambah PAD dari
penarikan pajak pertambangan. Saat ini produksi tambang batu andesit atau batu
belah baru digerakkan beberapa industri. Padahal nilai produksi batu ini sangat
besar, apalagi batu ini sangat dibutuhkan untuk keperluan material bangunan.
Meski pendapatan pajak dari tambang batu andesit baru berkontribusi Rp67,3
juta. Namun optimis tahun ini target pajak tambang batu andesit bisa mencapai
Rp472,3 juta. (1/7/2014)
Kepala Dinas Bangunan Gedung dan
Aset Daerah Kota Jogja, Hari Setya Wacana bilang pakar budaya dilibatkan
terkait pendapat mereka tentang warna dan ornamen pendopo yang mencerminkan kekayaan, nuansa budaya
khas Jogja dan tidak menyalahi aturan, misalnya tidak menyerupai keraton.
Bangunan di kompleks Balai Kota Jogja seperti Gedung Unit VI dan Gedung Unit
VII misalnya telah menggunakan warna hijau muda sebagai warna utama dan ornamen
ukiran berwarna merah di tiap sudut bangunan sisi luar. (1/7/2014)
Bendahara kelompok produsen susu
‘Sumber Rejeki’ Plosorejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Sukiyem bilang,
tidak pernah ada komplain dari konsumen meski usaha susu sapi perah belum
berizin, bahkan semakin hari pesananan susu terus meningkat. Dari total omset
Rp5 juta yang didapat, setiap anggota mendapat penghasilan Rp200 ribu per
bulan. Anggota kelompok berjumlah 15 orang semuanya merupakan korban erupsi
Merapi. Selain susu segar, produk pasteurisasi, dan ‘yoghurt’ ditawarkan dengan
harga berkisar Rp2.000, hingga Rp3.500 per gelas.(1/7/2014)
Pedagang belut goreng di Pusat
Kuliner Belut Godean mengeluh jumlah pembeli menurun drastic selama pindah ke
tempat baru per tanggal 3 maret 2014. Pedagang kripik belut Rani bilang, perlu
adanya keterlibatan Dinas Pasar dalam memberikan solusi bagi para pedagang
tersebut. Walaupun begitu, pedagang cukup puas dengan keamanan dan kenyamanan
serta tempat parkir yang luas untuk
memenuhi kebutuhan mobil-mobil rombongan yang datang berkunjung. Pedagang
berharap pada saat H-7 Lebaran nanti belut goreng banyak dipesan.(30/6/2014)
Meski menggunakan Alat Tenun
Bukan Mesin, Parilah salah satu penenun stagen di Desa Sumberarum, Moyudan
Sleman mengeluhkan biaya produksi untuk
membeli bahan baku benang yang sangat tinggi.Benang yang dibelinya bisa
mencapai Rp40 ribu per kilogramnya, sedangkan
stagen sendiri dijual hanya Rp18 ribu per 10 meternya. Akibatnya, jumlah
penenun di Desa Sumberarum semakin berkurang dari 100 orang tinggal sekitar 15
orang. Biasanya hasil tenunan stagen dijual di pasar tradisional terdekat.
(30/6/2014)