Para
pelajar jenjang SMP dan SMA/SMK di Kota Yogyakarta akan turut dilibatkan dalam
aksi pembersihan vandalisme. Langkah tersebut diambil sebagai bentuk pendekatan
persuasif agar tumbuh kesadaran lingkungan bagi para pelajar. Kepala Bidang
Pengendalian Operasi Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta, Totok Suryonoto bilang,
nantinya masing-masing sekolah jenjang menengah itu akan mendelegasikan 5
siswa. Sehingga total pelajar yang akan terlibat sekitar 400 siswa. Gerakan
awal pembersihan vandalisme dengan para pelajar akan digelar 20 Juni 2014
mendatang bersamaan dengan gerakan Jumat Bersih.Beberapa titik yang akan
dibersihkan antara lain di Pojok Beteng Wetan dan Kulon, Jalan C Simanjuntak,
seputaran Mandala Krida, kawasan Lempuyangan serta daerah lain. Sebelum
diterjunkan, siswa akan berikan pemahaman perbedaan antara mural, street art,
grafity serta vandalisme. Intinya, vandalisme itu ialah corat-coret yang secara
umum tidak berarti dan tidak ada pesan moral. Sejak dideklarasikan gerakan
Jogja Bersih Vandalisme pada pertengahan Mei lalu, pihaknya berhasil menjaring
24 pelaku. Dari jumlah tersebut, 5 pelaku disidangkan ke pengadilan, 6 pelaku
berhasil melarikan diri dan 13 pelaku berusia dibawah umur atau pelajar. (12/6/2014)
0 Comments