Pemerintah Desa Tamanmartani,
Kalasan, Sleman mempelopori pembuatan pupuk murah dari limbah kotoran sapi dan
sampAH. Kepala Desa Tamanmartani Gandang Harjananta bilang, ide pembuatan
pengolahan limbah menjadi pupuk murah karena adanya keprihatinan mahalnya harga
pupuk dan keinginan petani di sini untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia. Pupuk
hasil olahan kotoran sapi dan sampah tersebut dijual murah kepada para petani
dan sebagian dijual ke luar wilayah dengan harga cukup terjangkau hanya Rp500
perkilogram.(26/5/2015)
Delegasi Angkatan Udara
Australia, Royal Australian Air Force
yang dipimpin oleh Air Commander Royal Australian Air Force, Air Vice
Marshal Gavin Tumbull, kunjungi Pangkalan TNI AU Adisutjipto, Yogyakarta. Tujuan
RAAF datang ke Indonesia terkhusus di jajaran TNI AU untuk menjalin
persahabatan kedua negara dan kunjungan kerjasama dalam bidang perkembangan
pendidikan penerbang militer.Delegasi Angkatan Udara Australia berjumlah 7
orang tersebut, disambut langsung oleh Danlanud Adisutjipto Marsekal Pertama
TNI Imran Baidirus. (26/5/2015)
Doktor Oceanologi asal Inggris
Daniel Price yang sempat mengunjungi Pantai Pandansimo berkunjung ke
Tugu Yogyakarta dalam rangkaian misi Pole To Paris kaget lantaran ketika tiba di Yogya banyak sekali kendaraan
sehingga untuk bersepeda pun sulit. Oleh karenanya Daniel meminta pemerintah
Indonesia untuk terus bekerja keras memaksimalkan penggunaan sumber energi
terbarukan meski membutuhkan dana besar untuk melaksanakan proyek ini. Daniel berharap
Indonesia dapat memanfaatkan potensi energy
panas matahari yang tersedia. Karena Cahaya satu jam matahari bisa
menjadi energi bagi bumi dalam satu tahun. (26/5/2015)
Volume sampah di Sleman setiap
hari mencapai 3.200 m3 perhari. Itu dengan perhitungan setiap orang memproduksi
2,65 liter perhari. Sedangkan jumlah sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan
Akhir di Piyungan baru 426 meter3 perhari. Kepala Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Sleman Purwanto dalam peresmian Bank Sampah Handayani di Dusun
Panggungsari Desa Sariharjo Kecamatan Ngaglik. BILANG, tingginya volume sampah
tersebut ternyata tidak diimbangi dengan langkah masyarakat dalam mengelola
sampah secara mandiri. Pertahun, setidaknya kita harus membayar retribusi Rp
1,138 miliar. (26/5/2015)
Sentra budi daya ikan di Dusun
Bokesan Sindumartani Ngemplak, Sleman dikembangkan dengan konsep wisata untuk
menggaet wisatawan.Ketua Kelompok Petani Ikan Bokesan Saptono bilang, dengan konsep
ini pengunjung selain dapat belajar mengenai budi daya ikan juga dapat
menikmati wisata kuliner berupa berbagai olahan berbahan baku ika. Di lahan
kurang lebih 30 hektare ini dikembangkan ikan nila, gurami, lele, bawal, sampai
ikan hias. Dengan kapasitas produksi mencapai lima juta hingga tujuh juta ekor
per bulan. Untuk ikan kecil misalnya dikirim sampai ke Papua, Gorontalo, dan
lainnya dengan mencapai Rp11, 5 miliar. (25/5/2015)
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Sleman mengharapkan peran aktif masyarakat terutama menjelang pelaksanaan
Pemilihan Bupati 9 Desember nanti. Ketua KPU Sleman Ahmad Shidqi, bilang, peran
aktif yang dilakukan salah satunya adalah melaporkan jika anggota keluarganya
sudah memiliki hak baik dipilih maupun memilih. Proses pemutakhiran data
pemilih mengacu dari data Daftar Penduduk Potensi Pemilih Pemilu. Sesuai
tahapan, proses pemutakhiran data pemilih akan dimulai 3 Juni nanti. Nantinya Pemutakhiran data dilakukan dengan membersihkan pemilih
nonsleman, memperbaharui mutakhirkan data pemilih pemula, memperbaharui data
yang tidak berhak memilih, membersihkan pemilih ganda, serta pemutahiran data
pemilih berkebutuhan khusus. (25/5/2015)
Menghindari beras plastik yang
belakangan ini beredar di masyarakat, Sleman bisa memaksimal beras lokal untuk
memenuhi kebutuhan. Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu bilang, surplus beras
di Sleman cukup besar. Sleman merupakan lumbung padi dan penyangga kebutuhan
pangan di DIY sehingga sangat mampu untuk memenuhi kebutuhan beras. Gapoktan-gapoktan yang ada di Sleman banyak
yang sudah mampu memproduksi beras. Sehingga tidak perlu lagi mendatangkan
beras luar daerah karena susah melakukan pemantauan. (25/5/2015)
Meski dalam waktu singkat,
nelayan Sadeng berhasil menangkap tuna berukuran di atas 30 kg sebanyak 9,041
ton. Harga rata-rata tiap kilogramnya Rp 45 ribu, sehingga dari penjualan tuna
besar ini hampir Rp 500 juta. Bagian Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat
Pelabuhan Pendaratan Ikan Pantai Sadeng Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Sarino
SP bilang, ikan tuna diburu para
eksportir, sehingga harganya hampir 4 kali kali lipat dibanding tuna-tuna
kecil. Meski tidak mendapatkan tuna
besar, tetapi hasil tangkapan kapal-kapal besar cukup bagus, untuk kapal 30 GT misalnya
dapat membawa pulang 5 ton ikan. Selain diekspor , hasil tangkapan tuna di jual
ke Jateng dan DIY(25/5/2015)
31 group bergodo se DIY mengikuti
Festival Bergodo Keprajuritan Rakyat yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan
DIY. Mengambil start dari Lapangan Pemda, mereka lalu jalan kaki diiringi musk
bergodo menuju Lapangan Denggung Sleman fengan membawa Tombak dan panah dengan atraksi
langkah macak. Sekretaris panitia Widihasto bilang festival bergodo tahun ini giliran
Kabupaten Sleman sebagai tuan rumah. Bergodo keprajuritan rakyat ini merupakan
imitasi dari bergodo keratin karena berasal dari masyarakat dari tingkat desa
hingga kecamatan. Uniknya salah satu bergodo Kyai Selarong dari Pajangan Bantul
menampilkan replika Pangeran Diponegoro yang naik kuda sambil membawa keris. (25/5/2015)
pan: Doktor Bidang Lingkungan Hidup Asal Inggris Kunjungi Bantul Untuk Kampanye Bahaya Emisi Karbon
22.05
Daniel Price kunjungi Pantai
Pandansimo Baru Poncosari Srandakan Bantul untuk kampanyekan bahaya emisi
karbon. Pantai Pandansimo dipilih lantaran dinilai ramah lingkungan dan tidak
mengeluarkan emisi karbon dioksida, meski sebagai proyek pembangkit listrik
tenaga angin. Selain mengunjungi 3 negara seperti Kutub Selatan, Selandia Baru
serta Australia dan menempuh jarak sejauh 17 ribu kilometer dengan sepeda
onthel, nantinya hasil perjalanan Daniel
ini dibawa ke kongres PBB ke-21 yang
membahas tentang pengurangan emisi karbon dioksida di Paris bulan Desember
2015. (25/5/2015)
UGM berhasil memanen melon apel
dari Kebun Penelitian, Pendidikan, dan Pengembangan UGM di Berbah, Sleman serta
Pantai Porok, Kemadang, Gunungkidul. Melon yang memiliki kenampakan seperti
buah apel atau biasa disebut melon Hikapel memiliki rasa yang manis dengan
daging buah berwarna orange. Melon yang dipanen kali ini merupakan hasil uji
akhir multilokasi sebagai salah satu tahapan pengembangan riset yang sedang
digarap. Budi Daryono bilang, nantinya, melon berukuran kecil dengan berat
300-800 gram/buah ini akan terus dikembangkan menjadi salah satu produk ekspor
buah-buahan dari Indonesia. Melon Hikapel selain mengandung senyawa beta
karoten juga berguna untuk kesehatan
mata dan anti kanker. (21/5/2015)
Badan Eksekutif Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mendeklarasikan Perhimpunan Mahasiswa
Muslim ASEAN. Deklarasi ini dilakukan usai penyelenggaraan Asean Muslim Student
Summit (AMSS).Panitia AMSS, Sugito,bilang, AMSS merupakan sebuah momentum bagi
mahasiswa muslim ASEAN untuk mempersiapkan Asean Community yang akan berlangsung
pada Januari 2016 mendatang. Selain itu, AMSS juga sebagai ajang pembelajaran
perkenalan budaya antar negara peserta AMSS. Dalam diskusi forum perwakilan BEM
muslim ASEAN tersebut didapat tiga poin pembahasan penting, yakni mahasiswa
muslim ASEAN ikut menjaga keamanan politik ekonomi, dan menjadikan kawasan
ASEAN sebagai pusat ekonomi syariah. (21/5/2015)
Dinas Perindustrian Perdagangan
dan Koperasi Bantul sejak kemarin menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan
peredaran beras plastik di pasaran kawasan Bantul sebagai upaya perlindungan
konsumen di Bantul dan mengatasi kekhawatiran masyarakat dengan maraknya
peredaran beras plastik alias beras sintetis yang diberitakan masuk ke
Indonesia. Dinas menjamin dan memastikan, Bantul bebas dari peredaran beras
plastik. Kepala Disperindagkop Bantul, Sulistyanto bilang, pemantauan tidak
hanya dilakukan di pasar tradisional namun juga toko sembako serta
swalayan-swalayan yang menjual beras. (21/5/2015)
Presiden World Bank, Dr Jim Yong
Kim bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kraton Yogyakarta. Presiden
World Bank secara terbuka memuji peran Sultan sebagai pemimpin Yogyakarta
terutama dalam mengatasi warga yang terpaksa mengungsi setelah dua bencana
besar melanda pada 2006 dan 2010 lalu. Pemerintah DIY di bawah Sultan dinilai
sangat bagus dalam penanganan pengungsi pasca gempa dan erupsi Merapi yang mengharuskan
ribuan warga kehilangan tempat tinggal. Jim Yong Kim menambahkan jika pemimpin
Indonesia melakukan apa yang selama ini
dilakukan oleh Sultan maka peluang Indonesia untuk mengambil peran penting
dalam dunia internasional akan semakin terbuka. (21/5/2015)
Pemerintah Daerah Istimewa
Yogyakarta diminta segera menginventarisasi ulang bangunan cagar budaya yang
berciri khas Yogyakarta. Hal itu karena di DIY tidak hanya memiliki bangunan
berciri khas tunggal. Ada lima ciri khas bangunan, antara lain arsitektur
tradisional Jawa, arsitektur Kolonial, arsitektur Indies, arsitektur Klasik, dan
arsitektur China. Budayawan Djoko Dwiyanto bilang, bangunan berciri khas DIY
itu tidak tunggal, beda dengan daerah lain. Arsitektur berciri khas DIY itu
mestinya diidentifikasi dan ditetapkan(20/5/2015)
Sri Sultan Hamengku Buwono X yang
juga menjabat Gubernur DIY ini mengutarakan, terdapat peranan penting
kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, sebagai kekuatan yang mengikat
cita-cita dan rasa kebersamaan antar bangsa, antar komunitas, dan antar
keluarga. Kedua, memelihara dan sebagai lahan pendidikan teologi. Ketiga,
sebagai media rekonsiliasi dan akulturasi guna meningkatkan derajat hidup. (20/5/2015)
Kekurangan pegawai negeri sipil
2015 di Kulonprogo mencapai 849 orang. Kabid Perencanaan dan Pengembangan BKD
Kulonprogo, Sarji, bilang kekurangan formasi yang dimaksud adalah posisi tenaga
pendidik dan kesehatan. Akan tetapi meski jumlah kekurangan itu telah diusulkan
ke Kemenpan-RB.Namun belum tentu usulan tersebut dipenuhi oleh pusat. Nantinya
jika benar porsi belanja pegawai di daerah menjadi syarat permohonan formasi
CPNS, bukan tidak mungkin kekurangan PNS di Kulonprogo tidak akan terpenuhi
dalam waktu dekat. (20/5/2015)
Setelah dilantik, anggota Panitia
Pengawas Kecamatan yang direkrut oleh Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Sleman
tidak dapat bersantai. Pasalnya, tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada)
sudah berjalan. Kepala Panwaslu Kabupaten Sleman, Djajadi bilang, tugas pertama yang akan dijalankan oleh
anggota panwascam adalah mengawasi penyusunan Daftar Pemilih Tetap. Panwascam
akan turut andil mulai sosialisasi Daftar Pemilih Sementara. Sejak DPS
dikeluarkan oleh KPU, panwascam mulai bertugas untuk mengklarifikasi data yang
ada di tingkat masyarakat. (20/5/2015)
Pemerintah Daerah Istimewa
Yogyakarta diminta segera menginventarisasi ulang bangunan cagar budaya yang
berciri khas Yogyakarta. Hal itu karena di DIY tidak hanya memiliki bangunan
berciri khas tunggal. Ada lima ciri khas bangunan, antara lain arsitektur
tradisional Jawa, arsitektur Kolonial, arsitektur Indies, arsitektur Klasik,
dan arsitektur China. Budayawan Djoko Dwiyanto bilang, bangunan berciri khas
DIY itu tidak tunggal, beda dengan daerah lain. Arsitektur berciri khas DIY itu
mestinya diidentifikasi dan ditetapkan(19/5/2015)
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
pada Senin malam kemarin menggelar tingalan dalem jumenengan Sri Sultan
Hamengku Buwono X ke-27 tahun, di Kagungan Dalem Pagelaran Keraton. Sultan
hadir didampingi sang permaisuri, GKR Hemas. Peringatan tingalan dalem ini
merupakan yang pertama sejak Sultan mengganti gelar. Di pagelaran, ia hadir
mengenakan kemeja batik bewarna dasar biru dengan setelan celana bahan warna
hitam. Dalam penyampaian pesan sekaligus sambutan, Sultan yang juga menjabat
Gubernur DIY ini mengutarakan, terdapat peranan penting kebudayaan dalam
kehidupan sehari-hari. Pertama, sebagai kekuatan yang mengikat cita-cita dan
rasa kebersamaan antar bangsa, antar komunitas, dan antar keluarga. Kedua,
memelihara dan sebagai lahan pendidikan teologi. Ketiga, sebagai media
rekonsiliasi dan akulturasi guna meningkatkan derajat hidup. (19/5/2015)
Kraton Ngayogyakarta malam ini
memperingati Jumenengan Dalem Sri Sultan Hamengku Bawono ke-27, di Pagelaran
Kraton. Nama Sultan HB X dalam tingalan dalem kali ini sudah ganti menjadi Sri
Sultan Hamengku Bawono, bukan lagi Sri Sultan Hamengku Buwono X. Nama Bawono
juga sudah digunakan dalam undangan peringatan jumenengan ke-27 ini. Sejumlah
ucapan selamat dari berbagai relasi Kraton juga menggunakan Bawono, bukan
Buwono. (19/5/2015)
Dinas Perindustrian Perdagangan
Koperasi Energi Sumber Daya Mineral Gunungkidul bekerja sama dengan Himpunan
Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi DIY menggelar operasi pasar elpiji
ukuran tiga kilogram. Langkah itu dilakukan untuk menyetabilkan harga dan
menjaga stok di pasaran. Tempat-tempat yang dijadikan sasaran operasi ada empat
titik, yakni Pasar Semanu, Playen, Tepus dan Karangmojo. Sebanyak 2.240 gas
melon dijual ke masyarakat dengan harga Rp15.500 per tabung. Kepala Seksi
Distribusi dan Perlindungan Konsumen Disperindagop ESDM Gunungkidul, Supriyadi
bilang, Masing-masing wilayah diberikan kuota 560 tabung. Diharapkan dengan
operasi pasar ini dapat menurunkan harga jual yang menembus Rp25.000 per
tabungnya. (19/5/2015)
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Gunungkidul menganggarkan peraga dan bahan kampanye untuk pasangan calon yang
akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah tahun 2015 sekitar Rp 2 miliar.
Alat peraga kampanye seperti baliho, spanduk, umbul-umbul dan bahan kampanye
seperti, liflet, panflet dan selebar diproduksi penyelenggara. Komisioner KPU
Kabupaten Gunungkidul yang membidangi penyelenggaraan, Ahmadi Ruslan Hani
bilang, Paslon tidak boleh memproduksi sendiri. Nantinya, Sesuai dengan jumlah
anggaran produksi peraga dan bahan kampanye jumlahnya terbatas. Untuk baliho, masing-masing calon
mendapat 5 buah, spanduk 2 buah untuk setiap desa, umbul-umbul, masing-masing
pasangan akan mendapat 20 buah untuk tiap kecamatan. Sedangkan bahan kampanye,
seperti liflet, panflet, selebaran dan siler, setiap panslon akan mendapatkan
setiap kepala keluarga (KK). (19/5/2015)
Setiap tahun diperkirakan 80 ribu
hektar areal pertanian di tanah air hilang dan berubah fungsi ke sektor
industri, perumahan maupun sektor lainnya. Untuk wilayah DIY, berdasarkan data
dari Dinas Pertanian setempat setidaknya 200 hektar areal pertanian tiap tahun
beralih fungsi, dari jumlah keseluruhan 55.650 hektar lahan pertanian yang ada.
Jika hal ini tidak segera dicarikan solusi bukan tidak mungkin areal pertanian
akan habis sehingga daerah ini tak dapat memproduksi pangan untuk penduduknya
sendiri. Kepala Dispertan DIY, Sasongko bilang, , idealnya jumlah pangan harus
yang harus dipenuhi mencapai 910 - 920 ton gabah kering giling, saat ini jumlah
penduduk DIY hampir mencapai 3,5 juta jiwa dan kebutuhan pangan 9 kg perkapita
setiap tahun.(19/5/2015)
Salah satu Pemilik resto ternama
di Jogja I Ketut Sunesa bilang, konflik di internal keluarga kraton, sangat
mempengaruhi iklim pariwisata di DIY, terlebih Kraton menjadi salah satu
destinasi wisata unggulan bagi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Saat ini jumlah kunjungan wisatawan ke Yogya menurun, penurunan ini berimbas
pada industri kuliner. Jika biasanya saat libur panjang, pembeli di restonya
sangat ramai, tapi saat long weekend kemarin sepi pengunjung. Sunesa berharap
polemik ini bisa segera berakhir, agar wisatawan kembali berbondong-bondong
berkunjung ke Yogyakarta. (19/5/2015)
Sultan kembali mengingatkan
tentang sebuah gelar yang kemudian menjadi tidak lagi penting dalam menghadapi
perubahan jaman pada saat ini. Hal ini disampaikan dalam peringatan jumenengan
ke-27 Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X di Pagelaran Kraton. Sultan
mengatakan, yang terpenting dari seorang pemimpin bukan lagi pada nama gelar
ataupun hubungan darah tertentu, namun tahta kepemimpinan tersebut benar-benar
ditujukan untuk rakyatnya. Yaitu seorang pemimpin berbuat nyata bagi rakyatnya
sebagai bagian dari iman atau ageming aji. (19/5/2015)
Mahasiswa Universitas Atma Jaya
Yogyakarta memodifikasi mainan tradisional kapal othok othok menjadi kapal
berkecepatan tinggi. Kapal othok-othok yang dibuat sedikit berbeda dengan
mainan yang ada yaitu bahan yang digunakan adalah kaleng bekas minuman. Ketua
panitia lomba Putu Donny Angga bilang pada perlombaan tersebut secara prinsip
sama dengan kapal othok-othok pada umumnya, namun peserta berhak memodifikasi kapal
othok othok dengan memasangkan potongan gabus di sisi luar kapal ataupun
memperbesar tabung air. (19/5/2015)
Dari 90 kota di Indonesia yang
dilakukan penilaian, Kota Yogyakarta akhirnya masuk dalam nominasi Kota Cerdas
2015. Meski demikian, perjalanan untuk menuju yang terbaik masih cukup panjang
lantaran harus menyisihkan 31 kota lain. Kepala Bagian Teknologi Informasi dan Telekomunikasi
Setda Kota Yogyakarta, Sukadarisman bilang, variabel penilaian Kota Cerdas 2015
meliputi tiga kelompok, yakni cerdas ekonomi, cerdas sosial dan cerdas
lingkungan. Nantinya pengumuman hasil seleksi Kota Cerdas 2015 direncanakan
akan dilakukan pada Agustus mendatang. (19/5/2015)
Polemik mengenai perbedaan
pendapat para Rayi Dalem dengan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengenai
suksesi di Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, ingin segera diakhiri.
Para kerabat Keraton menginginkan agar segera digelar musyawarah. Adik Sultan
HB X, Gusti Bendoro Pangeran Haryo Yudhaningrarat mengatakan musyawarah digelar
demi kepentingan bersama dan demi menjaga amanat leluhur. Karena para kerabat
dalem memiliki tanggungjawab menjaga keutuhan dan kewibawaan Keraton Kasultanan
Yogyakarta. (15/5/2015)
pan: Masyarakat Manfaaftkan Dibawah Kawasan Jembatan Layang Lempuyangan Sebagai Tempat Bermain Anak
21.55
Meski lokasi sempit dan
seadanya,warga merasa senang mengunjungi lokasi di bawah jembatan layang
atau tepatnya di jalan dr Wahidin S Nomor 2 Yogyakarta dekat
asrama BPTT Darman Prasetyo ramai dikunjungi anak-anak, orang tua dan remaja. Kurangnya
ruang publik untuk masyarakat di kawasan kota Yogyakarta, membuat kawasan
ini dijadikan tempat untuk bermain serta
menikmati suasana senja di kota Gudeg. Salah satu pengunjung Dian Irmawati bersama
balitanya bilang, sering datang ke kawasan ini utnuk melihat kereta api. Selain
banyak juga pedagang makanan ringan dan beberapa permainan anak seperti
odong-odong dan kereta mini. (15/5/2015)
Polemik soal Sabdaraja dan Dhawuhraja
di internal Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat menyita perhatian masyarakat luas.
Jika tidak disikapi secara proporsional, permasalahan di internal kraton
tersebut bisa meluas dan berpotensi menyebabkan perpecahan di tengah
masyarakat. Dewan Pimpinan Pusat Front Jihad Islam sendiri mengajak masyarakat
DIY tidak ikut campur dalam permasalahan internal keluarga kraton, dengan tidak
melibatkan diri dalam aksi dukung mendukung.
Ketua DPP FJI bilang, Sabdaraja
dan Dhawuhraja adalah mutlak tanggungjawab raja, baik itu di dunia maupun di
akherat dengan segala risiko dan konsekuensinya. (15/5/2015)
Kepala Bidang Pendidikan Menengah
Atas Dinas Pendidikan Menengah Non Formal Bantul, Suhirman bilang dalam
pengumuman yang berlangsung hari ini, Dikmenof telah memberikan Surat Edaran
dan menginstruksikan kepada sekolah supaya dapat mengkondisikan siswanya tidak
berbuat aneh-aneh dalam merayakan kelulusan. Ada 4 poin yang ditekankan
Dikmenof kepada sekolah yakni sekolah dapat melarang adanya konvoi dan
arak-arakan merayakan kelulusan di jalan. Dilarang mencorat coret seragam
sekolah, menyumbangkan seragam kepada orang yang membutuhkan. Berdoa syukur
dengan melakukan bakti social. (15/5/2015)
Hari ini, Jumat (15/5) pukul
10.00 WIB, SMA/SMK/MA se Bantul akan mengumumkan kelulusan siswanya. Dari
seluruh peserta Ujian Nasional di Bantul, semuanya dinyatakan lulus 100 persen.
Sementara Bantul menduduki peringkat kedua tertinggi untuk nilai rata-rata UN
se DIY setelah Kota Yogyakarta. Data dari Dinas Pendidikan Menengah Non Formal
Bantul, menyebutkan Bantul dengan jumlah peserta UN sebanyak 2.243 siswa
program IPS mendapatkan rata-rata nilai 58,53 untuk program IPS dan 2.502 siswa
program IPA mendapatkan rata-rata nilai 62,79. (15/5/2015)
'Earth Festival 2015' bertajuk
'One World, One Family, Be Vegan' di Yogyakarta tanggal 14 hingga 17 Mei 2015
sebagai rangkaian peringatan Hari Bumi 22 April dan sarana edukasi bagi
masyarakat mulai usia anak-anak hingga dewasa untuk peduli dan ambil bagian
dalam upaya menyelamatkan bumi Ketua Panitia Felicia bilang, dengan gaya hidup
vegetarian ini diharapkan dapat mengurangi dampak pemanasan global atau
rusaknya lapisan ozon akibat gas CO2 dan Metana yang dihasilkan dari limbah peternakan. (15/5/2015)
Menteri Pertahanan dan Produksi
Pakistan, Ranaa Tanfeer Hussenn di Yogyakarta bilang, Pemerintah Pakistan
memastikan akan melakukan perawatan maksimal bagi Duta Besar Indonesia untuk
Pakistan, Burhan Muhammad yang mengalami luka bakar hingga 70 persen akibat
kecelakaan helikopter di Pegunungan Gligit, lalu. Hal ini disampaikan saat
menyerahkan jenazah Hery Listyawati kepada pihak pemerintah Indonesia kemarin. Terkait
keadaan Burhan Muhammad sendiri, saat ini dalam posisi stabil dan akan
dipindahkan ke Singapura untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.
Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga DIY hari ini mendistribusikan naskah soal Ujian Akhir Sekolah Daerah
untuk siswa tingkat SD/MI. Proses distribusi dilakukan menggunakan 12 armada ke
setiap UPT yang tersebar di 5 kab/kota se DIY dengan pengamanan sebagaimana di
UN SMP/SMA lalu. Di kota Yogyakarta
tercatat sebanyak 7358 siswa yang akan mengikuti Uasda pada Senin (18/05/2015)
hingga Rabu (21/05/2015) depan, dan berasal dari 169 sekolah baik negri maupun
swasta. (15/5/2015)
Setelah disahkannya Perda Reklame
yang baru, jumlah reklame yang ada di Kota Yogyakarta diprediksikan bisa
berkurang cukup signifikan. Bahkan pengurangannya bisa mencapai 50 persen.
Kepala Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan Kota Yogyakarta, Kadri Renggono, bilang, meski terjadi
pengurangan jumlah reklame namun dari
sisi pemasukan pajak reklame tidak boleh ikut turun. Oleh karena itu nantinya
akan dilakukan. kenaikan pajak
reklame (13/3/2015)
Harga tanah di kota Yogya semakin
mahal. Pasalnya, semakin banyak investor hotel yang ingin mengembangkan
usahanya di kota Gudeg, padahal lahan yang ada sekarang semakin sempit. Seperti
halnya dengan harga tanah yang ada di kawasan Jalan Jendral Sudirman dan Jalan
Mangkubumi. Nilai jual obyek pajak atau NJOP yang telah ditetapkan kantor pajak
daerah Kota Yogya berkisar antara Rp 7.500.000 sampai Rp. 8.000.000 per meter
persegi. Pada kenyataannya harga tanah bisa melebihi NJOP yang telah
ditentukan. Bahkan harga tanah bisa melambung dua atau tiga kali lipatnya. (12/3/2015)
Nelayan Pantai Sadeng berhasil
memanen ikan tuna besar dan Marlen kualitas ekspor. Dari Lima kapal 15 GT yang
baru mendarat, rata-rata membawa ikan 1 ton. Setiap kapal terdapat ikan tuna
besar seberat 50 kg. Sehingga total untuk lima kapal ada 20 tuna besar yang
beratnya mencapai 1 ton. Harga satu
kilogram berkisar Rp 47 ribu. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Pelabuhan
Pendaratan Ikan Pantai Sadeng, Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Sarino bilang,
nantinya tangkapan tuna besar tersebut akan diekspor ke Jepang. (12/3/2015)
Siswa home schooling bisa
mengikuti tes masuk untuk memperebutkan kuota 6.170 mahasiswa baru di empat
perguruan tinggi negeri di Yogyakarta yakni UGM, UNY, UPN dan UIN Sunan
Kalijaga. Keputusan tersebut baru diputuskan tahun ini, dengan catatan sudah
menyelesaikan pendidikannya strata SMA. Ketua Panitia Seleksi, Prof H Sutrisna
bilang, keputusan ini diambil mengingat banyaknya siswa home schooling yang
ikut mendaftar Selain itu SBMPTN 2015
ini juga akan menerima pendaftar dari tamatan Pondok Pesantren dan juga Paket C
yang stratanya sama seperti SMA dan setingkat. (12/3/2015)
Sejumlah langkah yang dinilai
kontroversial ini diakui Sejarawan UGM Dr Sri Margana. Sri Margana bilang,
sabdaraja yang dikeluarkan Sultan HB X misalnya, meskipun terkesan
kontroversial namun berdampak positif. Karena sebagai upaya antisipasi
perubahan zaman yang semakin modern dan global. Sabdaraja tersebut menempatkan
Kerajaan Kasultanan Yogyakarta untuk bisa menyesuaikan dengan perubahan nilai,
norma dan orientasi politik maupun demokrasi masa kini, termasuk memberikan
ruang bagi emansipasi perempuan. (12/3/2015)
Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, menginginkan pengembangan dan pengelolaan
pariwisata di Kabupaten Gunungkidul, seperti di New Zealand. Di negara
tersebut, manajemen pengembangan pariwisata berjalan dengan baik. Nantinya
pengelolaan dan pengembangan yang dapat diterapkan di Gunungkidul, berupa
pemandangan alam, pantai, gua, dan adventure. Karena potensi wisata di
Gunungkidul memiliki kesamaan dangan New Zealand. Saat ini agenda jangka pendek
yang akan dilakukan adalah membangun komuniksi dengan negara tersebut. (13/5/2015)
Pembangunan kawasan titik nol
Wonosari dijadwalkan selesai 20 Mei 2015. Kepala Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan Gunungkdul
Irawan jatmiko bilang, pembangunan titik nol terus dikebut agar selesai tepat
waktu atau sebelum peringatan hari jadi Gunungkidul 27 Mei 2015. Pembangunan
kawasan titik nol berupa gapura, pagar dana lantai, pemasangan lampu hias dan
bangku taman menelan dana senilai total Rp 350,5 juta. (13/5/2015)
Muhammad Zulham berhasil
mencatatkan prestasi tingkat dunia dalam ajang Microsoft in Education Global
Forum, Educator Exchange di Redmond Washington Amerika Serikat. Dalam
perhelatan tingkat dunia tersebut guru SMP N 1 Sedayu Bantul itu meraih juara 2
kategori Learning Activity. Zulham bilang,
presentasi detail tentang konsep
pembelajaran di kelas dengan metode galery work dilakukan. Para juri dan
peserta lain bisa memahami metode cara mengajar tersebut. Bahkan dalam sesi itu
dibawa juga rekaman proses kegiatan di SMPN 1 Sedayu Bantul. Dengan metode ini guru
akan mampu menuntun siswa lebih berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar
di sekolah. (13/5/2015)
Dekan Fakultas Filsafat UGM Dr M
Mukhtasar Syamsuddin berpandangan Sabdaraja dan Dhawuhraja yang dikeluarkan
Sultan HB X harus dipahami sebagai kepentingan internal kraton. Karena itu,
masyarakat harus mengerti bagaimana keluarga kraton memahami raja sebagai
kepunyaan Allah SWT. Sehingga apapun keputusan yang terjadi di internal kraton
dianggap sebagai maunya Allah SWT. Terkait soal benturan antara Sabdaraja dan
Dhawuhraja dengan paugeran, haruslah dipahami terlebih dahulu tentang kedudukan
keduanya. Sabdaraja dan Dhawuhraja merupakan perintah dari Tuhan kepada Ngarsa
Dalem melalui leluhur. Sementara paugeran merupakan produk hasil kesepakatan
manusia yang bisa diubah. (13/5/2015)
pan: Festival Dalang Cilik Nasional di Yogyakarta Diikuti Puluhan Peserta dari Berbagai Daerah
21.46
Dalam durasi 35 menit, sebanyak
47 peserta dalang cilik dari berbagai daerah di wilayah Pulau Jawa dan luar Jawa
beradu kemampuan membuktikan diri sebagai dalang terbaik di Pelataran Museum
UNY. Acara yang digelar hingga 16 Mei 2015 ini sebagai upaya untuk melestarikan
kesenian dan sebagai wadah regenerasi pedalang. Sekretaris Panitia Asnan Arifin
bilang, antusiasme peserta sangat luar biasa terbukti dari melebihi target
kuota peserta. Festival dalang cilik ini terbagi dalam 2 kategori dan dua arus
pedalangan yaitu gaya Yogyakarta dan Surakarta. (13/5/2015)
Selama 27 tahun bertahta di
Kraton Yogyakarta, untuk pertama kali Sri Sultan Hamengkubuwono X mengucapkan
Sabda Raja. Terkait hal ini Sultan mengatakan, Sabda Raja merupakan konsumsi
intern Kraton Yogyakarta dan bukan untuk media dan masyarakat. Sesuai Sabda
Raja, penyebutan buwono dalam gelar Sultan diubah menjadi bawono dan gelar
khalifatullah tidak digunakan lagi. Nantinya terkait perubahan nama tersebut
Sultan akan melaporkan ke Kementrian Dalam Negeri. (13/5/2015)
Wakil Bupati Sleman dan para staf
Pemerintah Kabupaten Sleman beserta jajaran Pemerintah Desa Sendangagung Minggi
bersepeda pagi. Selain bisa menyehatkan kegiatan ini juga bisa mengetahui
kondisi yang ada di masyarakat.Wakil Bupati Sleman, Yuni Satia Rahayu bilang, kegiatan
'Sepeda Bungah Tilik Sedulur Sendangagung' merupakan bentuk promosi pada
program Penataan Lingkungan Berbasis Komunitas. Melalui PLPBK ini diharapkan dapat
mengenalkan potensi Desa Sendangagung sekaligus bisa meningkatkan
kesejahteraannya. (11/5/2015)
Paguyuban Dukuh atau Pandu Bantul
berkomitmen tidak akan ikut campur dalam polemik Kraton Ngayogyakarta terkait
Sabda Raja yang dicetuskan Sri Sultan Hamengku Buwono X. Ketua Pandu Bantul,
Sulistyo Atmodjo bilang, saat ini banyak elemen masyarakat yang mencampuri
urusan dan polemik Kraton sehingga permasalahan justru semakin meruncing
dan tidak segera terselesaikan. Karena itu, pandu mengimbau kepada masyarakat
DIY supaya tidak memperkeruh suasana dengan memberi kesempatan keluarga kraton
menyelesaikan permasalahannya secara internal. (11/5/2015)
Kerugian cukup mencolok terjadi
di 250 hektar areal luasan lahan bawang merah di Bantul, luasan lahan padi
kurang dari 10 hektar di Bantul dan luasan lahan padi di Kulonprogo. Kepala
Dinas Pertanian DIY, Sasongko bilang, saat ini masih dilakukan pendataan atau estimasi
total kerugian yang dialami petani
akibat hujan lebat tersebut. Untuk lahan pertanian pagi relatif tidak terlau
signifikan di Bantul maupun Kulonprogo. Namun untuk erugian bawang merah di
Bantul diprediksi mencapai sekitar Rp 50 juta per hektar. (11/5/2015)
Sekolah Dasar Negeri 1 Trirenggo
diresmikan sebagai sekolah model
pendidikan berbasis budaya dan penyelengaraan pendidikan inklusi. Pemilihan sebagai sekolah model ini jatuh ke
SDN 1 Trirenggo lantaran sekolah ini dianggap berkompeten dan paling siap.
Bupati Bantul, Hj Sri Surya Widati bilang, pendidikan anak yang baik akan mempengaruhi
kualitas sumber daya manusia. Diharapkan dengan menjadikan SDN 1 Trirengo
menjadi sekolah Berbasis Budaya dan Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi dapat
terwujud generasi yang berinteletual, berkarakter dan berbudaya. (11/5/2015)
Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Yogyakarta kembali mengajukan blanko Kartu Tanda Penduduk Elektronik
atau E-KTP ke Kementrian Dalam Negeri. Usulan pengajuan kali ini lebih besar
dibanding sebelumnya guna mewadahi penduduk pemula wajib KTP. Kepala
Dindukcapil Kota Yogyakarta, Sisruadi bilang, permohonan E-KTP tersebut
didominasi penduduk pemula, yaitu penduduk yang sudah berusia 17 tahun. Tercatat
sejak Januari hingga April lalu sudsah dilakukan pencetakan mandiri sebanyak 11.700 lembar
E-KTP. (11/5/2015)
Kendati sudah diatur dalam Perda
4/2003 tentang Izin Penyelenggaraan Pondokan, namun celah pelanggaran ternyata
masih tinggi. Hasil sampel penertiban yang dilakukan Dinas Ketertiban Kota
Yogyakarta, usaha pondokan kini sudah mengalami banyak pengembangan. Kepala
Seksi Pengendalian Operasi Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta, Bayu Laksmono ,bilang,
saat ini regulasi yang menjadi pegangannya hanya menyentuh pemilik pondokan.
Sementara sanksi bagi pemondok yang melakukan pelanggaran, belum tersentuh. Temuan
di lapangan, banyak pelanggaran yang didominasi oleh pemondok, seperti membawa
minuman keras serta perilaku yang melanggar norma. Tapi dalam Perda 4/2003 yang
dapat dijerat ialah pemiliknya. (11/5/2015)
Dinas Perhubungan menilai, daya
dukung infrastruktur, khususnya lokasi parkir sudah mendesak untuk ditambah.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Wirawan Haryo Yudo bilang dengan
adanya lokasi parkir baru maka penanganan lalu lintas akan lebih maksimal. Saat
ini meski rekayasa atau manajemen lalu lintas dilakukan namun hanya mengurai
kepadatan saja. Sehingga sangat diperlukan
daya dukung infrastruktur. Saat ini hambatan yang dihadapi adalah
keterbatasan lahan dan kalangan swasta enggan berinvestasi lantaran lahan
parkir hanya ramai dimusim liburan. (11/5/2015)
Tiga Mahasiswa UMY manfaatkan
Limbah tebu sebagai bahan olahan untuk pembangunan. Ada tiga macam limbah tebu
yang digunakan antara lain abu ampas tebu, abu ampas tebu teraketel, dan molase
atau cairan gula yang sudah dikristalkan berulang-ulang yang tidak bisa
digunakan lagi. Dari ketiga campuran limbah tersebut dijadikan satu dan
dicampurkan dengan beton. Melalui pengujian kekuatan dan ketepatan beton hasilnya
diperoleh melebihi taget yaitu mencapai lebih dari 30-37 Mpa. (11/5/2015)
Jogja krisis lahan permakaman.
Seluruh permakaman milik Pemkot Jogja sudah penuh dan permakaman yang dikelola
kelurahan sudah 90% terisi. Sementara, jumlah orang meninggal di Jogja mencapai
5.000-an orang per tahun. Kabid Permukiman dan Saluran Air Limbah Dinas
Permukiman Prasarana dan Wilayah Jogja Hendra Tantular bilang empat permakaman berkapasitas
ribuan milik Pemkot Jogja itu antara
lain, TPU Sasanalaya, TPU Sarilaya atau Makam ,TPU Pracimalaya dan TPU
Utaralaya. (8/5/2015)
Dosen Jurusan Fisika, Fakultas
MIPA UGM, Dr. Gede Bayu Suparta meraih penghargaan sebagai inovator teknologi
dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Ketekunan dan
dedikasinya untuk mengembangkan radiografi digital sejak tahun 1991. Radiografi
digital sendiri memiliki prospek cerah di masa depan. Karena alat ini dapat
menggantikan radiografi yang selama ini masih menggunakan film. Selain praktis
dan lebih murah alat tersebut juga dapat digunakan di rumah sakit ketika pasien
kebetulan berada di luar daerah sehingga tetap bisa mengetahui riwayatnya.Tidak
hanya diagnose medis, alat ini juga bisa dimanfaatkan di industri kreatif,
otomotif, perminyakan hingga perkapalan. (8/5/2015)
Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten
Sleman langsung melakukan perekrutan anggota usai dilantik 30 April 2015. Ketua
Panwaskab Sleman Djajadi bilang saat ini tahapan Pemilihan Bupati sudah mulai
dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum untuk itu guna mempersiapkan penyelenggara
pemilu dilakukan rekruitmen Panitia Pemilihan Kecamatan dan Panitia Pemilihan
Suara. Untuk calon Panwascam di Kabupaten Sleman, pendaftaran dan penerimaan
berkas mulai tanggal 14-20 Mei 2015 di Kantor Panwaskab Sleman Jalan
Candigebang Nomor 3 Beran Tridadi Sleman. (8/5/2015)
Warga Ngawen Godean Sleman,
Mubasir kembangkan bisnis pembesaran
itik betina maupun jantan, karena dinilai bisnis pembesaran itik menjanjikan
lantaran kebutuhan akan telur dan daging itik meningkat dengan pesatnya bisnis kuliner di Jogja. Dengan membesarkan 100 ekor itik jantan misalnya, dengan
bibit yang dibeli di tempat yang sama dengan harga Rp 6.000 perekor. Setelah
dibesarkan sekitar tiga bulan itik sudah dibeli pedagang bebek pedaging dengan
harga Rp 25.000 perekor. (8/5/2015)
Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan
HB X menyayangkan sikap adik-adik yang membuat polemik soal Sabdaraja makin
meluas. Juga menyayangkan komentar-komentar adiknya yang tidak hadir saat
Sabdaraja disampaikan. Sultan juga menambahkan sesuai falsafah Jawa, membaca
situasi tidak menggunakan pikiran namun perasaan. Terkait dengan pro dan kontra
Sabdaraja Sultan sudah memprediksi. Namun bila ada masyarakat yang akan meminta
penjelasan, dirinya mempersilahkan. Berbeda pendapat merupakan hal yang biasa. Ditegaskan
pula bahwa Sultan tidak punya dukun, karena bicara spiritual sudah dilakukan
sejak zaman dulu. (8/5/2015)
Warga Imogiri Bantul sepakat untuk
melestarikan batik Giriloyo. Selain merupakan warisan leluhur, batik diyakini
memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Pemilik Sanggar Batik Sri Kuncoro
Karangkulon Giriloyo, Imaroh bilang Giriloyo sebagai pusat kerajinan batik
terkemuka di Bantul bahkan dunia, Giriloyo mampu menarik wisatawan baik dalam
maupun luar negeri bahkan banyak wisatawan Malasya datang untuk melihat proses
pembuatan batik. Batik Giriloyo bukan sekedar batik kasaran namun semakin
inovatif dan mampu menyesuaikan
permintaan konsumen. Batik giriloyo mampu
diproduksi dengan pewarna alam yang memanfaatkan daun, biji-bijian serta kulit
kayu keunggulan warna alam. (8/5/2015)
Mantan Wakil Walikota Yogyakarta,
HM Syukri Fadholi bilang sebagai tokoh masyarakat di Yogyakarta merasa prihatin
dengan adanya polemik yang terjadi di Kraton. Oleh karena itu pihaknya berharap
agar kata khalifatullah tidak
dihilangkan. Karena keberanian Sultan menghilangkan khalifatullah bermakna
hilangnya salah satu pondasi dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Mengingat
di dalam Kraton Yogyakarta ada tiga dasar pilar yakni agama, kebudayaan dan
sosial. Selain itu, dihilangkannya kata
Khalifatullah, sama artinya Sultan telah mengingkari sumpah jabatan, paugeran
dan meninggalkan etis para leluhur. (8/5/2015)
Ditinjau dari sisi hukum, Undang
Undang No 13/2012 tentang Keistimewaan DIY tidak mengurusi internal kerajaan. Dosen
Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UGM, Dian Agung Wicaksono bilang, apa yang
terjadi di internal kraton adalah murni dari dinamika internal kraton. Dari
sisi hukum positif, UUK tidak spesifik mengatur apa yang ada di kraton. Siapa
yang jadi raja, itu murni paugeran kraton yang menentukan, bukan domainnya
negara. Tidak dalam kapasitas negara mencampuri urusan internal kraton. Namun UUK
sendiri juga dapat ditafsirkan telah mengunci gelar Sultan yang bertahta. (8/5/2015)
Pembuat surjan lurik, Istiyatmi,
bilang kain lurik di Sleman memiliki jenis dan kualitas yang beragam. Semakin
halus dan berkualitas kain lurik, harganya akan lebih mahal. Untuk orang
dewasa, kain yang biasa dibutuhkan untuk membuat satu surjan, berukutan sekitar
3 sampai 3,5 meter. Harga pertiga meter, ada yang dipatok dengan harga Rp
37.000, Rp 45.000, Rp 65.000, Rp 90.000 maupun Rp 115.000. Rata –rata banyak konsumen
yang memilih membuat kain surjan dengan kain lurik seharga Rp 65.000 ke atas
pertiga meternya. Selain surjan dewasa, surjan untuk anak-anak juga dibuat. (7/5/2015)
Dengan cara unik menggunakan
gerobak sapi, Anggota DPRD dari fraksi PKB, Wawan Prasetia mendatangi Kantor
DPC PKB untuk mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon wakil bupati. Hal
ini dilakukan sebagai upaya ikut meramaikan balon wabup dalam Pilkada 2015
karena PKB sendiri lama tidak memiliki wakilnya yang duduk eksekutif. Ketua
Desk Pilkada DPC PKB Kabupaten Sleman Nurus Syaifuddin Al Anshori bilang,
sampai batas akhir pengembalian formulir pendaftaran kemarin, sudah ada 2 bakal
calon bupati yakni Sri Purnomo dan Sukamto. Sedangkan posisi balon wakil bupati
5 orang yakni, Daryanto, Listiani Warih Wulandari, Nurjamil, Sukamto dan Wawan
Prasetia. (7/5/2015)
Dinas Pertanian dan Kehutanan
mengusulkan petani bawang merah untuk sementara menanami lahannya dengan
sayur-sayuran terlebih dahulu. Hal ini
dilakukan untuk memutus mata rantai hama pada bawang merah yang rentan
menyebabkan kerusakan tanaman dan gagal panen. Selain lahan terancam puso jika tanaman
bawang merah yang terendam banjir tidak segera diolah. Kepala Dispertahut
Bantul, Partogi Dame Pakpahan bilang, 3 lahan pertanian yang terancam puso tersebut
antara lain di kecamatan Sanden, Srandakan dan Kretek dengan luas sekitar 255
hektar. (7/5/2015)
Kemelut keluarga Kraton
Ngayogyakarta Hadiningrat setelah keluarnya Sabdaraja Sri Sultan Hamengku
Buwono X sampai ke pemerintah pusat.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bilang, beberapa keluarga keraton
sempat menghubungi. Tapi karena tidak ada hubungan kerja, Mendagri mengaku
tidak akan ikut terlibat. Apalagi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah daerah
otonomi khusus, dan karenanya dipisahkan antara kewenangan Sultan dan Sabda
Raja-nya dengan kewenangan sebagai gubernur, dan persoalan tersebut juga murni
urusan keluarga ,sehingga Presiden pun tidak bisa ikut campur. (7/5/2015)
Memiliki Prospek Cerah, Dinas
Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta akan
mengembangkan pembenihan ikan hias jenis manfish. Selain distribusi pasar yang
sudah terbentuk kegiatan ini juga mensejahterakan perekonomian masyarakat
karena memotong jalur pembelian benih yang selama ini berada di Bogor Jawa
Barat. Kepala Bidang Pertanian Disperindagkoptan Kota Yogyakarta Benny
Nurhantoro bilang, saat ini sebanyak 8 warga sudah mulai melakukan pembenihan
secara mandiri, dan 30 warga lainnya dibekali bantuan akuarium oleh pemkot.
Diharapkan dengan modal Rp 270 ribu ini mampu menghasilkan tiap pecan sebesar Rp
1,2 juta dari empat akuarium. (7/5/2015)
Ketua Dewan Kebudayaan DIY, Djoko
Dwiyanto berharap agar Khalifatullah tidak dihilangkan dari gelar raja Kraton
Yogyakarta. Terlebih gelar ini sudah melekat dalam diri seorang, termasuk
pemimpin yang di dalamnya termasuk Sultan sebagai raja di Kraton Yogyakarta.
Djoko Dwiyanto bilang, jika Khalifatullah itu dihilangkan akan menimbulkan
dampak bagi masyarakat. Meskipun diakui Sabdaraja merupakan hak prerogratif
Sultan sebagai seorang raja, tapi sifatnya lebih kepada kepentingan internal di
dalam Kraton. Namun karena dampak dari adanya Sabdaraja menimbulkan reaksi pro
dan kontra dari sejumlah pihak, termasuk kalangan internal Kraton, maka harus
segera dicarikan solusi terbaik. (7/5/2015)
Baru berjualan 4 kali di pasar
Sunmor sekitar UGM, es krim pot buatan
Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta ludes terjual. Hal ini disebabkan cara
penyajian atau kemasan es krim yang unik yaitu dalam pot yang diberi toping
coco crunch layaknya seperti kerikil-kerikil dalam pot dengan tambahan jeli
warna-warni panjang seperti seekor ulat. Bahkan untuk menyempurnakan
pengemasan, setangkai bunga cantik ditusukkan di antara toping dan jeli. Taufik
bilang ada tiga varian rasa yang disuguhkan yaitu coklat, vanila dan stroberi. Es
krim pot dijual dengan harga Rp 15.000. Dalam sehari sebanyak 200 lebih pot
eskrim habis terjual.(7/5/2015)
Menteri Energi Sumber Daya Mineral
Sudirman Said bilang Indonesia akan membangun kincir angin penghasil energi
listrik sebesar 50 megawatt setara 50 juta watt. Pembangkit listrik tenaga bayu
itu mereplikasi kincir mini bertenaga hibrida yang sudah berjalan empat tahun
terakhir. Saat peluncuran program listrik nasional 35.000 MW di Pantai Goa
Cemara, Said bilang, Pembangunan PLTB di Bantul merupakan bagian program
listrik nasional 35.000 MW dan merupakan satu-satunya proyek listrik nasional,
dari ratusan proyek, yang menggunakan energi angin. Sementara itu Kabupaten
Bantul sendiri adalah daerah pertama yang akan memiliki kincir angin raksasa berdiameter
15×20 meter di tahun 2016.(6/5/2015)
Kantor Pos Kecamatan Kalasan
sebagai penyalur dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera mengaku belum
menerima data resmi penerima PSKS di Desa Tamanmartani. Kepala kantor pos
Kalasan, Shinta Utami bilang, data penerima masih di kantor pos besar. Nantinya
data akan diminta setelah tugas non PSKS
di kantor pos kalasan selesai. Diperkirakan pelaksanaan pencairan dana PSKS dapat
dilaksanakan setelah tanggal 10 Mei. Desa Tamanmartani sendiri merupakan
satu-satunya desa di Sleman yang belum menerima dana PSKS sebesar Rp600.000 per
rumah tangga sasaran. (6/5/2015)
Sultan memilih bersikap santai
dan membiarkan adanya opini dari publik maupun lingkar kraton yang kontra
terhadap keputusannya. Hal ini disebabkan minggu depan nanti Sultan akan
menjelaskan kembali perihal apa yang disampaikannya tersebut. Sebelumnya
diketahui bahwa dalam dua kali Sabdaraja, rayi dalem seperti Prabukusumo,
Yudhaningrat, Cakraningrat dan Candradiningrat tidak hadir. Terkait hal ini
Sultan juga menyatakan tidak akan mengundang kembali para adik yang tidak
datang tersebut. (6/5/2015)
Meski beragam minuman modern banyak
ditemukan di pasaran, namun minuman
tradisional wedang uwuh banyak diburu wisatawan. Penjual wedang uwuh, asal
Bambanglipuro Bantul Ponijo, bilang, selain sebagai penghangat badan, pencegah
perut kembung, melawan masuk angin, anti oksidan ataupun meningkatkan daya
tahan tubuh, wedang uwuh dapat membantu memperlancar aliran darah. Wedang uwuh dibanderol
dengan harga Rp 12.000 dalam kemasan besek kecil berisi 5 bungkus. Sedangkan
yang menggunakan plastik mika berisi 5 bungkus wedang uwuh harga Rp 11.000. (5/5/2015)
Larisnya penjualan belalang di
Gunungkidul mulai terasa berdampak pada ancaman kepunahan jenis serangga
herbivora ini. Hal ini sudah dirasakan banyak pencari belalang di wilayah
Kecamatan Paliyan dan sekitarnya. Pencari dan penjual belalang, Tadi bilang
cukup sulit karena untuk mendapatkan belalang harus mencari ke Parangtritis,
Bantul. Jika beruntung dalam sehari dirinya
dapat menangkap sekitar 350 ekor. Harga satu ekor antara Rp 300,- sampai
Rp 500,- Rata-rata sehari dapat mengantongi uang antara Rp 100 ribu sampai Rp
150 ribu. (5/5/2015)
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga
Bayu di Pantai Samas Kabupaten Bantul menghabiskan dana Rp 1,5 triliun tidak
akan mengganggu penerbangan dari atau ke Yogyakarta. Sebaliknya, Menteri ESDM
Sudirman Said bilang, pembangunan ini akan mendukung industri pariwisata daerah
setempat. Karena nantinya pengembangan PLTB ini akan menandingi keindahan pemandangan
kincir angin di Belanda dan mampu menggaet wisatawan. (5/5/2015)
Produsen batik asal Cangkringan
Jetak Selomartani Kalasan Uut Utoyo menghimbau pengrajin batik, khususnya kabupaten
Sleman tidak memprintingkan motif batik. Pengrajin batik tidak perlu ragu untuk
terus membatik dan memberikan yang terbaik dalam setiap lembar kain. Batik
tulis dan cap berbeda dengan printing karena memiliki keindahan tersendiri saat
dikenakan terlihat lebih elegan dan mahal'. Selain motif parijotho, dibuat juga
motif batik salak dan motif batik untuk Paguyuban Penggemar Teka-teki Silang
Sulit (Pagar Kakilangit) DIY. (5/5/2015)
Meski sudah jadi menteri, Retno
LP Marsudi lebih senang menikmati makanan di warung-warung kecil bukan di
restoran. Salah satu warung yang menjadi favoritnya yaitu SGPC alias sego pecel
di dekat universitas Gadjah Mada. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi bilang,
selain bernostalgia saat menjadi mahasiswa UGM, satu hal yang menarik dari
warung SGPC tersebut adalah dengan pelayan SGPC yang selalu ingat dengan
pengunjung bahkan memanggil sebutan mbak berapapun usia konsumennya. (5/5/2015)
Mahasiswa UNY membuat masker dari
limbah kulit terong. Kandungan vitamin E di dalam kulit terong mampu
meningkat-kan elastisitas dan kelembaban kulit, mencegah proses penuaan dini,
dan melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet. Bahkan kulit
terong ungu sendiri juga mampu menyusutkan kemungkinan terkena kanker. Oleh
karena itu kulit terong ungu sebagai masker untuk perawatan kulit wajah agar
terlihat cantik dan sehat. (4/5/2015)
Raja Kraton Ngayogyakarta
Hadiningrat yang juga menjabat Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X
mengeluarkan sabda raja. Ada lima poin antara lain perubahan gelar Buwana
menjadi Bawana. Gelar Kasultanan tidak lagi menggunakan Khalifatullah.
Penyebutan Kaping Sedasa diubah menjadi Kaping Sepuluh. Nantinya Sultan akan
mengubah perjanjian antara pendiri Mataram Ki Ageng Pemanahan dengan Ki Ageng
Giring. Dan akan menyempurnakan keris Kanjeng Kyai Ageng Kopek dengan Kanjeng
Kyai Ageng Joko Piturun. Menanggapi isi sabda raja ini, kerabat kraton menilai
Sultan telah keluar dari adat dan paugeran Kraton. (4/5/2015)
Pengunjung pantai di Yogyakarta
mengeluh tidak bisa berkomunikasi saat berwisata. Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Gunungkidul Saryanto bilang belum terjamahnya jaringan
telekomunikasi lantaran di beberapa pantai tersebut belum memiliki menara BTS.
Ke depan, pemkab akan berkoordinasi dengan penyedia layanan telekomunikasi supaya
mendirikan tower di daerah blank spot. Saat ini beberapa pantai yang belum
terjamah jaringan sinyal telekomunikasi antara lain, Pantai Wediombo, Siung,
Poktunggal, Jogan, Nglambor, Timang, Jungwok hingga Pantai Gesing, Girikarto,
Kecamatan Panggang. (4/5/2015)
Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas
Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Kulonprogo, Heri Darmawan
bilang pihaknya tidak berencana memutus rantai tenaga kerja Indonesia secara
turun-temurun di Kulonprogo. Hal ini disebabkan arus menjadi TKI juga merupakan bagian dari globalisasi. Namun,
nantinya proses penyaluran TKI akan diperketat dan harus dipastikan melalui
lembaga yang jelas, procedural dan legal. Sehingga dapat diketahui sistem
kontrak, jabatan dan pekerjaan, serta gaji yang layak sesuai standar
internasional di negara tersebut. (4/5/2015)